Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara bahasa toleransi berasal dari bahasa Arab tasyamuh yang artinya ampun, ma'af dan lapang dada. Sedangkan dalam istilah berarti menghargai, membolehkan, membiarkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya yang lain atau yang bertentangan dengan pendirinya sendiri. Misalnya agama, Ideologi, Ras .Islam adalah agama yang diridai Allah SWT karena berada di posisi tengah, moderat, lurus, dan toleran terhadap sesama manusia. Hal itu tergambar dalam hadis riwayat Abdullah bin Abbas berikut " " Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau bersabda "Al-Hanifiyyah As-Samhah yang lurus lagi toleran". Jadi dari hadist di atas kita menemukan pelajaran bahwa semua manusia boleh beriman dan boleh tidak, karna sesungguh nya agama yang dicintai Rasulullah saw. adalah agama yang lurus dan toleransi yaitu agama islam maka kita tidak boleh memaksa sesorang yang berbeda agama dengan kita untuk satu akidah dengan bukan hanya tentang mengetahui perbedaan namun suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau individu dalam masyarakat atau lingkungan beberapa ayat Al-qur'an dan hadisr yang menjelaskan tentang toleransi, misal nya di Yunus 99Artinya "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya". QS. Yunus 10 99. Dan dijelaskan juga dalam di al-kafirun 6Artinya "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". QS. Al-Kafirun 6.Dari dua ayat di atas bisa kita simpulkan bahwa Allah tidak memaksa seluruh manusia untuk beriman kepada nya. manusianya sendirilah yang menentukan dia ingin beriman atau kafir. Kita berhak atas agama kita masing masing, Tuhan yang kita sembah tidak sama, dan peribadatan kita juga tidak sama. Tetapi semua itu pasti ada bertanggung jawabannya. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaPidatoToleransi Antar Umat Beragama Telusuri. Cari Blog Ini Postingan. Menampilkan postingan dari 2018 Tunjukkan semua. Ada berbagai macam toleransi, namun pada kali ini saya akan membahas tentang toleransi antar umat beragama. Di Indonesia sudah ada 6 agama yang dianut oleh tiap warga Negara, bahkan pada bulan November kemarin diresmikan - Pidato merupakan salah satu kegiatan berupa ucapan yang baik yang bertujuan untuk mengedukasi dan mengajak orang atau kelompok untuk ke kebaikan. Adapun berpidato memiliki seni dan khasnya masing-masing. Sebelum melakukan pidato, perlu menyiapkan materi dengan baik agar nanti dapat disampaikan kepada pendengar dengan baik pula. Adapun ciri-ciri pidato yang baik di antaranya Pidato harus memiliki tujuan yang jelas. Sebuah pidato harus mengandung atau memuat kebenaran. Penyampaian pidato harus jelas dan semenarik mungkin. Pidato harus bersifat efektif, dapat diselingi dengan humor. Penyampaian pidato menggunakan artikulasi, intonasi, dan volume yang terang dan jelas. Baca Juga Contoh Pidato Singkat Bertema Kesehatan 'Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh pada Masa Pandemic Covid-19' Berikut contoh pidato bertema toleransi; "Pentingnya Menerapkan Toleransi di Kehidupan Sehari-hari" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Alhamdulillahi robbil alamin, assholatu wassalamu’ala asyrofil ambiya’i wal mursalin,sayyidina wa maulana Muhammadin wa’ala alihi wasohbihi ajma’in, amma ba’du. Pertama-tama, saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. yang mana telah memberikan kita nikmat sehat dan melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini. Kedua, sholawat serta salam saya haturkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad SAW. yang mana telah membawa kita dari zaman unta menuju zaman innova, dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang, yakni agama Islam. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah ceramah tentang bagaimana pentingnya penerapan toleransi di kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki banyak sekali beragam kebudayaan, agama, ras, dan suku bangsa. Keberagaman ini mengharuskan kita untuk saling menghargai. Beragamnya perbedaan ini membuat kita untuk saling menghormati dan menerapkan sikap toleransi pada segala perbedaan. Tidak hanya perbedaan ras, agama, dan budaya akan tetapi juga perbedaan pendapat pada setiap individu. Sikap toleransi terhadap perbedaan ini penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari sejak dini. Sikap toleransi ini tidak memiliki batasan tempat dan waktu. Dengan keadaan Indonesia yang beragam ini, dibutuhkan untuk memupuk sikap menghargai dan menghormati satu sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik dan agar tidak terjadi pemecahan dan kericuhan antar individu maupun kelompok. Agar hidup menjadi aman, tentram, rukun, dan damai. Hadirin yang berbahagia, Terdapat sebuah hadits Nabi yang mengajarkan untuk selalu bersikap menghargai terhadap perbedaan yang ada. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Rasulullah SAW. bersabda Artinya Allah adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian. Bagi kami perbuatan dan bagi kalian perbuatan kalian. Tidak perlu ada pertentangan antara kami dan kalian. Allah yang mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kita kembali. Dari ayat di atas, maka jelaslah sudah bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi antar ummat beragama. Pidato Persuasif Tentang Toleransi - Here's Pidato Persuasif Tentang Toleransi collected from all over the world, in one place. The data about Pidato Persuasif Tentang Toleransi turns out to be....pidato persuasif tentang toleransi, riset, pidato, persuasif, tentang, toleransi LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Pidato Persuasif Tentang Toleransi Conclusion From Pidato Persuasif Tentang Toleransi Pidato Persuasif Tentang Toleransi - A collection of text Pidato Persuasif Tentang Toleransi from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post TeksPidato Toleransi Antar Umat Beragama Assalamuallaikum Wr.Wb Bapak-Ibu guru yang kami hormati, serta teman-teman yang saya cintai! Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya kepada kita. Sehingga kita dapat berkumpul bersama. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidhato mengenai Toleransi Antar Umat Pidato Toleransi Antar Umat Beragama Assalamualaikum WR. WB Yang terhormat, Ibu Eni Sumaryati sebagai Guru Bahasa Indonesia, dan juga teman- temanku yang saya cintai. Pertama- tama marilah kita menghaturkan puji syukur kehadirat Allah yang senantiasa memberikan nikmat, terutama nikmat sehat, sehingga kita dapat berkumpul di ruangan ini tanpa kurang suatu apapun. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul “ Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama“. Sebelum saya memasuki materi, saya akan memberikan sedikit pengertian tentang toleransi. Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Ada berbagai macam toleransi, namun pada kali ini saya akan membahas tentang toleransi antar umat beragama. Di Indonesia sudah ada 6 agama yang dianut oleh tiap warga Negara, bahkan pada bulan November kemarin diresmikan pula penghayat saja masing- masing agama maupun penghayat kepercayaan mempunyai banyak sekali perbedaan. Namun tujuannya tetap sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Lantas bagaimana kita tetap saling menghargai dan menghormati dengan latar belakang semua perbedaan? Tentunya sikap bertoleransi perlu diterapkan diantara semua perbedaan. Terutama di dalam perbedaan beragama. Agama maupun kepercayaan adalah suatu hal yang sangat sensitif di dalam kehidupan pribadi seseorang, karena agama maupun kepercayaan berhubungan langsung dengan sang maha pencipta. Maka dari itu, kita semua perlu menghargai dan menghormati perbedaan agama maupun kepercayaan, karena pada hakikatnya, semua agama dan kepercayaan mengajarkan kebaikan pada semua umatnya. Tidak ada suatu agama dan kepercayaan yang mengajarkan suatu kejelekan sesama umat manusia. Banyak sekali kejadian besar yang mempermasalahkan tentang ajaran suatu agama, kejadian- kejadian ini bahkan tidak di sebabkan oleh suatu hal yang besar melainkan di picu oleh hal maupun perkataan kecil. Namun, hal- hal kecil ini bisa menjadi masalah besar, bahkan perpecah belahan. Kejadian kejadian ini bisa dijadikan contoh untuk kita semua, agar kita dapat mengontrol perbuatan maupun perkataan, agar tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Faktanya mengejek, mencemooh ataupun merendahkan perbedaan agama sangat tidak ada faedahnya, bahkan bisa menjadikan masalah besar bagi kita. Sudah selayaknya sebagai penganut agama maupun kepercayaan memegang teguh akidahnya masing- masing. Terutama kita sebagai umat muslim yang diharuskan bertoleransi namun tidak membabi buta tanpa memiliki pendirian, tetapi harus dibarengi dengan suatu prinsip yang adil dan membela kebenaran. Intinya, marilah kita menjadikan keberagaman dan perbedaan menjadi suatu hal yang indah, seperti warna semakin banyak mempesona. Itulah Indonesia yang Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika. Sekian pidato yang saya sampaikan, bila ada tutur kata yang tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamualaikum WR. WB
Karena kalau kamu memaki sembahan mereka, maka mereka juga akan memaki sembahanmu." Fenomena ini tentunya, merupakan tantangan bagi para cendekia kita untuk segera merumuskan cetak biru toleransi beragama di Indonesia, sekaligus tanggungjawab para ulama untuk memahamkan umatnya akan hakikat toleransi sesuai ajaran agama Islam.
Jakarta - Kebersamaan dalam keragaman di Indonesia harus dijaga dari berbagai praktik pecah belah bangsa seperti politisasi agama. Bahkan, Intoleransi yang muncul akibat politisasi agama mampu menciptakan konflik horisontal antar masyarakat yang tidak berkesudahan. Bangsa Indonesia hendaknya perlu mewaspadai tindakan-tindakan intoleransi atau politik identitas yang mengatasnamakan agama melalui penguatan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Luhut Peringatkan Konten Kreator TikTok Tidak Berpolitik Identitas dan Buat Pertikaian Riset INFID Terbaru Soal Situasi Moderasi Beragama di Lembaga Publik Jokowi di Hari Lahir Pancasila Tolak Politisasi Identitas dan Agama, Sambut Pemilu dengan Kedewasaan "Politisasi agama inilah yang memporak-porandakan agama di dunia, betul-betul menjadi korosif dan menimbulkan konflik yang tidak berkesudahan," kata Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi. Ia mengatakan hal tersebut dalam podcast yang mengupas tentang Bung Karno dan toleransi yang ditayangkan di Youtube BKN PDI Perjuangan bersama Host Panji Rahardian, Jumat 9/6/2023. Islah mengungkapkan politisasi agama dilakukan oleh kelompok-kelompok yang menjadikan agama menjadi kendaraan politik untuk mencapai kekuasaan. Politisasi agama sangat erat kaitannya dengan radikalisme, yang menyangkut perilaku intoleran. Pada umumnya, kekerasan yang dilakukan kelompok berbasis agama, memiliki tujuan-tujuan politik tertentu. "Orang yang menunggangi agama sebagai kendaraan untuk memperoleh kekuasaan, nantinya ketika Ia berkuasa, dapat melakukan kejahatan dengan membawa dalil-dalil agama sebagai pembenaran," kata Islah. Agama sejatinya hadir sebagai penguat hubungan antar manusia, meski berbeda iman. Masyarakat menjadikan agama sebagai jembatan penghubung kepada sang pencipta. Namun, tidak sedikit tokoh politik yang melakukan politisasi agama untuk memperoleh kekuasaan dan justru mendegradasikan tujuan suci dari esensi adanya agama. "Politisasi agama ini kan murah, mudah, instan, kalau sudah atas nama agama mudah orang ditipu, kejahatan atas nama agama akan selalu terlihat terhormat. Nah ini yang membuat banyak orang pada akhirnya menggunakan platform agama sebagai tunggangan politik," ungkap Islah. Ia juga menuturkan, dengan adanya politisasi agama bukan berarti agama harus dilarang dalam politik. Agama memiliki peran dalam politik sebagai upaya untuk mengawal produk politik yang diciptakan, tetapi bukan untuk digunakan sebagai kendaraan politik. Oleh karena itu, kita harus menjaga Pancasila dari gerakan ekstrimisme yang ingin menumbangkannya. "Hal-hal seperti ini tidak boleh kita beri ruang, agar aksi radikalisme yang sebenarnya ingin menumbangkan Pancasila dan ingin menguasai negara ini dapat kita tanggulangi secara komprehensif," ia menambahkan. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. . 60 358 435 259 247 231 464 80