TeknikPembuatan Tenun Songket Pembuatan tenun songket pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah menenun kain dasa Monday, May 29, 2017 Add Comment Edit
March 25, 2023 Tenun & Lurik Inilah 4 Proses Pembuatan Kain Tenun Ikat Yang Harus Anda Ketahui Inilah 4 Proses Pembuatan Kain Tenun Ikat Yang Harus Anda KetahuiProses Penenunan Kain – Siapa yang tidak mengenal kain tenun? Salah satu kain tradisional nusantara ini memang mencuri perhatian karena keunikan motif dan coraknya. Memang kain tenun belum sepopuler kain batik yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO dan sudah diakui sebagai salah satu busana nasional. Tetapi kain tenun tetap diminati karena tak hanya bermotif dan corak yang indah, konon katanya memakai kain tenun kita akan terlihat lebih elegan dan eksotis. Tak heran jika sekarang sudah banyak masyarakat yang mulai gemar memakai kain tenun. Harga kain tenun memang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kain batik. Ini karena rumitnya proses pembuatan kain tenun. Karena dikerjakan secara manual dengan alat tradisional, proses pembuatan kain tenun memang memakan waktu yang cukup lama. Untuk satu helai kain tenun proses pembuatannya bisa sampai berbulan-bulan. tak hanya itu, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain tenun pun sangat istimewa karena menggunakan bahan-bahan alami dari alam. Proses pembuatan Tenun Nah, lalu bagaimanakah proses pembuatan kain tenun? Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimakah sehelai kain tenun yang indah dibuat. Jika berbicara tentang proses pembuatan kain tenun tentu tak bisa lepas dari bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan kain tenun. Nah, berikut ulasan lengkapnya Proses Penenunan Kain Proses menenun dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut Ngelos yaitu mengkelos benang kedalam sebuah pelenting. Dengan cara benang digulung pada pelenting, kemudian dipindahkan kembali pada sebuah alat pengatur benang. Pada proses ini juga benang diberi penguat menggunakan nasi hangat pengganti kanji agar benang lebih mudah pada saat ditenun Menghani yaitu proses menentukan ragam hias, serta panjang dan lebar kain. Dengan cara melilitkan benang pada alat menghani, sesuai dengan ukurang yang telah ditentukan. Nyujuk atau Nyusek suri yaitu menyusun benang lungsin dan gun bandulnya proses pemasukan benang lungsin kedalam sisir alat tenun dengan memasukkan tiap helai benang di celah-celah serat dengan alat penyuntik sesuai dengan yang telah ditentukan. Gulung yaitu benang yang telah melewati tahap-tahap sebelumnya kemudian di gulung. Setelah itu dapat dilakukan proses menenun untuk menghasilkan sebuah kain. Berikut ini adalah tahap demi tahap pembuatan sepotong kain tenun troso yang melalui serangkaian proses yang sangt rumit, panjang Tahap 1 – Pemintalan Benang Benang putih sebagai bahan dasar yang digunakan dalam membuat kain tenun melalui proses pemintalan Tahap 2 – Pembuatan Motif Setelah benag putih pintal, langkah selanjutnya adalah pembentukan motif kain. adapun caranya dilakukan dengan cara mengikat benag yang sudah dipintal dengan tali rapia untuk membentuk pattern/motif. Mengikatkan tali rapia ke benang-benang tersebut dibantu dengan papan pola yang dibuat plastik transparan. Tahap 3 – Pemberian Warna Setelah diikat satu persatu dengan tali rapia, Langkah selanjutnya adalah pemberian warna dengan cara benang dicelup ke dalam warna yang diinginkan. Pencelupan warna bisa dilakukan berulang kali tergantung jumlah warna yang ada di dalam pola. Setelah kering, benang-benang tersebut disisihkan satu persatu, diatur sesuai dengan pola. Ini adalah proses penting yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sebab jika ada satu saja benang yang tidak diatur sesuai pola, maka pola keseluruhan akan berantakan. Tahap 4 – Proses Menenun Langkah terakhir adalah proses penenunan benang untuk dijadikan kain tenun sesuai dengan motif yang sudah ditetapkan. proses penenunan ini menggunakan alat tenun bukan mesin atau yang sering disebut ATBM. Kain Blangket jepara Begitulah proses panjang dari pembuatan kain tenun. Tak heran jika semakin indah dan semakin kompleks pattern dalam sebuah kain tenun, maka semakin tinggi pula harganya. Sebab, di balik sepotong kain tenun terdapat cerita tentang pattern dan sekelumit proses pembuatan yang tidak sebentar. Demikianlah proses pembuatan kain tenun yang perlu kamu tahu. Semoga bermanfaat! Daftar Pustaka Oemah Etnik, Proses Pembuatan Tenun. Online Diakses pada Tanggal, 5 Mei 2018. About The Author griyatenun Hasildari kerajinan tekstil sederhana adalah kain tenun, kain sarung, dan batik tulis. Jahit tindas atau quilting merupakan salah satu teknik menghias permukaan kain dengan cara membuat lapisan kain dengan bahan pelapis kemudian dijahit tindas pada permukaan kain tersebut. Teknik jahit tindas biasa digunakan untuk membuat selimut dengan Cara membuat tas dari kain tenun ikat. Model tas tenun selempang atau sling bag. Jenis tas selempang yang sedang hits ini bisa dipakai untuk pria dan wanita. Kami akan membagi tips & trik membuat sebuah tas tenun dengan cara yang simple serta peralatan yang sangat sederhana. Anda tidak akan membutuhkan waktu lama untuk membuatnya. Berikut ini bahan sederhana yang diperlukan Alat & Bahan Kain tenun dengan ukuran sekitar 20 x 40 cm Kain tenun atau bahan lain untuk tali tas Busa untuk tas Resleting Jarum dan benang Gunting Anda bisa simak cara membuat tas tenun. Langkah langkahnya secara runtut sebagai berikut Cara Membuat Tas dari Kain Tenun Buat 2 pola persegi panjang pada kain tenun ukuran 20 x 40 cm. Lihat motif tenun agar letak motif di tas sesuai keinginan. Buat juga 1 pola pada busa dengan ukuran 17 x 34 cm. Ukuran pola bisa diubah sesuai besar tas yang kamu rancang. Taruh busa di tengah kain tenun yang pertama. Kemudian tutupi kain pertama tadi dengan kain kedua. Lanjutkan dengan jahit pinggir-pinggir kain mengikuti alur busa. Jahit sekeliling busa hingga busa tidak dapat bergeser. Lipat kain berisi bisa, hingga membentuk kantung segi empat. Kemudian jahit pinggir kain menjadi satu. Pasangkan resleting pada bagian atas kantung/ tas. Gunting kain sisa jahitan pada bagian pinggir tas. Pinggir tas dibuat menyerupai rumbai-rumbai. Terakhir sediakan kain panjang untuk selempang tas. Kamu bisa menggunakan kain yang sama dengan bahan tas. Buat persegi panjang, lalu dipilin sampai membentuk tali. Pasangkan tali selempang pada tas dan jadi. Sumber No products were found matching your selection. Adanyakerja sama yang baik dapat mempersingkat proses pembuatan kain tapis. Bahan dan Alat Tenun Tapis Lampung. Selanjutnya, membuat benang menjadi kain dengan cara dirajut. Setelah kain jadi, tahapan yang paling penting adalah permbuatan motif yang diadaptasi dari alam sekitar, yakni flora dan fauna menggunakan benang-benang berwarna.
Home » Bahan Dasar Pembuatan Kain Tenun Kain tenun pada umumnya dikenal sebagai teknik menganyam benang menjadi lembaran kain. Tekstur permukaan kain tenun sangatlah beragam. Hal tersebut dikarenakan oleh bahan dasar benang yang dipakai. Bahan dasar pembuatan kain tenun diantaranya seperti serat benang, pengawet benang, pewarna benang dan lainnya. Serat benang menjadi bahan utama untuk menciptakan kain tenun. Agar menarik, kebanyakan kain tenun diberi motif dan corak pada kainnya. Penggunaan motif tersebut disesuaikan oleh khas daerah mashing-masing. Misalnya pada kain tenun flores, ada yang coraknya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Bahan-bahan yang digunakan untuk menenun tersebut pada awalnya berupa bahan mentah. Diproses terlebih dahulu, misalnya pada serat alam yang dipintal menjadi untaian benang yang digulung. Kemudian benang dikuatkan lagi dengan larutan tertentu. Berikut ini beberapa bahan dasar pembuatan kain tenun yang dapat anda ketahui. Kapas Kapas merupakan bahan alam yang memiliki tekstur halus, dimana menjadi salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan manusia untuk membuat kain. Kapas selain diolah menjadi kebutuhan kapas medis/kecantikan, juga dapat diolah menjadi lembaran kain. Kain yang dibuat dari kapas dinamakan katun. Sebelum dianyam menjadi kain, kapas harus melewati proses pemintalan. Berikut proses sederhana pemintalan benang kapas. Kapas yang telah dipetik petani harus di pisahkan dahulu dari bijinya. Kapas yang dikumpulkan perlu dijemur dibawah terik matahari hingga kadar airnya menyusut sekitar 7%. Kapas yang telah mengering bisa mulai di pintal menggunakan alat pemintal. Biasanya masyarakat pedesaan yang dipakai untuk kain tenun, pemintalan benang menggunakan alat khusus memintal benang, yang tentunya berbeda dengan jenis alat tenun. Kapas mulai dipilin sedikit demi sedikit hingga membentuk untaian benang yang panjang. Kemudian, benang yang panjang akan digulung menggunakan mesin pemintal atau roda putar. Kepompong ulat sutera Bahan dasar pembuatan kain tenun selanjutnya serat sutera. Serat sutera berasal dari kepompong ulat sutera yang telah diuraikan. Bahan ini sering dimanfaatkan untuk membuat benang yang kemudian ditenun menjadi lembaran kain. Kualitas serat sutera sangat bagus, memiliki tekstur yang ringan dan sangat lembut. Hal itulah yang membuat kepompong ulat sutera sangat mahal. Berikut proses pembuatan benang dari serat sutera. Kumpulkan kepompong ulat sutera yang telah dimenggumpal. Rendam kempompong tersebut dengan air panas. Tujuannya agar seratnya memuai. Jika sudah, serat kepompong bisa dicuci hingga serat menjadi putih. hal tersebut untuk menghilangkan tekstur lem yang lengket pada serat kepompong. Maka serat bisa mulai di pintal sehelai dengan menggulungnya dengan alat pintal benang sutera. Lilin sarang lebah Selanjutnya ada bahan lain yakni lilin sarang lebah. Lilin sarang lebah berguna untuk merenggangkan benang saat proses penenunan kain. Lilin sarang lebah selain menjadi perenggang benang, juga bisa untuk membuat produksi bahan rumah tangga lainnya. misalnya seperti pembuatan kosmetik, campuran pewarna lukisan, lilin dan sebagainya. Pages 1 2 3
KAINTENUN SULAWESI TENGGARA. Fenomena pakaian adat atau kain tenun (babu sara) dan kecenderungan penggunaan pakaian adat (khusus Tolaki) merebak di Sulawesi Tenggara, tidak ketinggalan suku bangsa Tolaki di daerah Kabupaten Konawe, Kota Kendari, Konawe Selatan dan Konawe Utara.Bahkan setiap pertemuan acara resmi pemerintah, Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun – Kain tenun adalah kain khas indonessia yang di wariskan dari nenek moyang. Pada zaman modern sekarang kain tenun sangat berkembang pesat dan beragam motif. Kali ini kita akan membahas mengenai langkah proses pembuatan kain tenun lengkap Dan Terperinci. Kain tenun adalah kain khas bemotif dan mempunyai corak warna yang indah serta mempunyai unsur budaya dan nilai yang tinggi. Tenun adalah kain yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kain ini dapat di gunakan sebagai pakaian, aktribut, angan, hiasan pernak pernik dan masih banyak lagi. Pembuatan kain tenun masih secara tradisional dan manual. Walaupun sudah menggunakan alat ATBM Alat Tenun Bukan Mesin namun alat ini hanya membantu agar mudah dalam proses penenunan. Kain tenun relatif lebih mahal harganya di bandingkan dengan kain batik. Wajar saja jika harganya mahal karena proses pembuatannya sangat rumit dan butuh ketelitian yang tinggi. Sebelum keproses tahapannya kalian wajib mengetahui bahan dan alat yang di gunakan dalam proses menenun. Berikut ini penulis sediakan link yang kalian harus baca dan tahu terlebih dahulu. Alat, Bahan dan Cara Membuat Kain Tenun Kita akan membahas mengenai tahapan proses pembuatan kain tenun lengkap dan terperinci. Simak penjelasan berikut ini jangan sampai terlewatkan satu langkah pun. 1. Menghani Tahap awal dalam proses pembuatan kain tenun adalah menghani. Menghani adalah memilah helaian benang-benang untuk kemudian menjadi lungsi yang di letakkan pada alat hani. Berikut ini adalah tahapan proses menghani Sebelumnya harus tahu berapa ukuran kain tenun yang akan di buat. Kemudian di sesuaikan dengan panjang lungsi yang akan di buat benang-benang di letakkan di alat hani helai demi helai. Tahap selanjutnya adalah benang lungsi di sesuaikan panjang pada pola ukuran jumlah benang lungsinya. Jangan lupa benang lungsi juga di silangkan. Setelah di susun rapi, setiap 10 benang lungsi di ikat sesuai keinginan disesuaikan dengan pola. Selain itu juga memudahkan penghitungan benang. Jika benang lungsinya panjang maka harus di gulung terlebih dahulu dengan menjalin menjadi jalinan agar tidak kusut dan acak-acakan. 2. Memasang Benang Lungsi Pada Bum Benang Lungsi Setelah di lakukannya menghani tahapan selanjutnya adalah memasang benang lungsi pada alat tenun ATBM. Helai demi helai benang di pasangkan ke alat tenun dengan salat teliti dan sabar. Berikut ini adalah tahapan memasang benang lungsi pada bum benang lungsi Membagi benang lusi menjadi dua bagian dan sama banyak. Siapkan Bum benang lungsi, kemudian putar engkel sampai semua tali terurai. Tark keatas dan letakkan kayu bentangan pada rangkaian bum benang lungsi serta letakkan pada rangka mesin tenun. Benang lungsi di letakkan pada bagian tengah ke kanan. Bagian tengah ke kiri kemudian jangan lupa diselingi tali oada bentangan kayu. Pilah-pilah benang hingga lungsi lebih rata. Pasang dua buah kayu untuk silangan benang lungsi jangan sampai terlepas. Posisi ini sangat penting dan menentukan pencucukan memasukkan benang lungsi pada mata gun dan sisir. Pisahkan benang lungsi pada alat melewati raddle sesuai lebar tenunan. Kemudian rapikan benang-benang nya Tahap terakhir adalah gulung benang lungsi pada bum benang lungsi. Jangan lupa sisakan pajang benang sampai batas sisir. PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN Pelajarindo 3. Pencucukan pada Mata Gun Tahap selanjutnya adalah pencucukan. Pencucukan adlaah memasukkan benang lungsi ke mata gun sesuai dengan corak tenun. Berikut ini adalah langkah pencucukan Tahap pertama adalah masukkan benang lungsi ke mata gun dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri atau sebaliknya. Masukkan mata gun sesuai dengan corak atau pola Setiap 10 benang helai di ikat hasil cucukan agar tidak lepas. Masukkan benang seluruhnya ke mata gun. Masukkan benang lungsi satu persatu di sisir dimulai dari tengah ke kaan atau tangah ke kiri. 4. Pencucukan pada Sisir Tahapan selanjutnya adalah pencucukan pada sisir. Proses ini memasukkan benang lungsi ke sisir sesuai dengan corak dan pola kain tenun. Berikut ini adalah langkah pencucukan pada sisir Pertama masukkan satu persatu benang lungsi ke sisir di mulai dari tengah ke kanan atau tengah ke kiri dan sebaliknya. Setiap helai 10 benang di ikat kemudian di masukkan satu demi satu ke dalam sisir. 5. Ikat Benang Lungsi pada Bum Kain Langkah selanjutnya adalah ikat benang lungsi pada kain dilakukan setelah lungsi melalui mata gun dan sisir. Berikut ini adalah proses ikat benang lungsi pada bum kain Putar bum kain sampai tali terurai Kemudian ikat benang lungsi dan bentangkan kayu pada rangkaian bum kain Diikat mulai dari tengah ke kanan atau tengah ke kiri baru bagian lainnya sampai terikat semua Ikat benang lungsi sedikit demi sedikit dengan jarak ikatan longgar tetapi tidak terlalu longgar. Lakukan ikatan tersebut hingga benang terikat semua 6. Penyetalan Berikut ini adalah proses penyetalan Gun di beri nomor 1234 dan pada injakan 1234 agar mudah pada saat penenunan Terus di awasi dan di perhatikan cucukan agar tidak berantakan dan sesuai dengan alur Langkah selanjutnya adalah atur posisi gun dan indakan. Misalnya gun 1 dengan injakan 1, gun 2 dengan injakan 2, gun 3 dengan injakan 3, gun 4 dengan injakan 4 Perlu di kontrol tegangan ikatan usahakan tegangannya sama KAIN TRADISIONAL 33 provinsi, Sejarah, Nama, Gambar & Makna 7. Menenun Ini adalah proses yang paling menentukan dalam pembuatan lain tenun Jarak gunung-gunung sama sehingga hasilnya dapat rata kanan kiri dan rapi Sambungkan benang maju dari tepi tenunan kira-kira 2-3 cm Padatkan tenunan dengan sisir dengan sama misalnya dua kali ketukan juga sebaliknya dua kali ketukan. Haslinya bisa rapi kerapatan tenunan rata Tenun lah sesuai motif yang sudah di susun sebelumnya Jika mulut lungsi sudah sempit maka gulung hasli tenunan Terus tenun hingga selesai sesuai dengan motif yang di inginkan. 8. Melepas Tenunan Bukan berarti selesai setelah menenun, melepas kain tenun juga sedikit hati-hati. Berikut ini adalah cara melepas kain tenun dari alat tenun Kendorkan semua tenunan Potong benang lungsi kecuali sisakan benang lungsi pada gun Lepas hasil tenunan, buka ikatan-ikatan benang lungsi Kain tenun sudah jadi, rapikan terlebih dahulu dengan bagaian-bagian simpul Setelah serangkaian proses yang sangat panjang. Apakah kalian tertarik untuk menenun? Baca Juga Cara Membuat Batik Tulis Terima kasih banyak yaa sudah membaca artikel kami. Semoga kalian mendapatkan apa yang kalian cari pada artikel ini. Salam hangat dari penulis Jika artikel kami sangat membantu kalian kami merasa senang sekali. Mari kita lebih giat lagi belajar agar kita mendapatkan apa yang kita mau. Terdapat kolom komentar di bawah, kalian dapat bertanya, memberi respon terkait artikel ini, dan bisa juga memberikan saran bagi penulis kami. Thank you so much, see you next artikel. “Sertakan Allah atas segala urusan mu” Pembuatanmotif pada kain batik bisa tergantung jenisnya. Batik tulis menggunakan canting, batik cap menggunakan cap, dan batik jumputan menggunakan batu dan karet untuk membentuk pola jumputan. 3.Cara Pewarnaan. Pada kain tenun, karena berbahan dasar benang maka pewarnaan dilakukan pada benang. Proses pewarnaan pun tidak hanya dilakukan satu
Kain Tenun – Kain Tenun adalah kain khas Indonesia yang merupakan warisan nenek moyang yang harus kita jaga kelestariannya. Tenun merupakan kebudayaan yang dari dulu hingga sekarang masih sangat populer. Kain tenun digunakan oleh masyaratakat Indonesia sebagai pakaian, pernak pernik, hiasan rumah, cindra mata atau hal lainnya. Berikut ini dkita akan membehas mengenai alat bahan dan cara membuat kain tenun. Pembuatan kain tenun sangat rumit dan membutuhkan ribuan benang untuk menjadi kain tenun yang utuh. Zaman dahulu pembuatan tenun masih menggunakan proses tradisional yaitu manual namun sekarang sudah canggih. Walaupun sudah ada ATBM atau alat tenun bukan mesih bukan berarti membuat kan tenun itu mudah. Tetap saja sulit dan butuh kesabaran untuk menghasilkan motif yang bagus dan indah. Alat ini hanya memermudah dalam proses pemnenunan. Warna yang di hasilkan zaman dahulu memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai pewarna. Zaman sekarang sudah memakai pewarna tekstil untuk kain sehingga lebih beragam warnanya. Motif yang di hasilkan pun juga beragam dengan berkembangnya motif-motif baru. KAIN ENDEK Sejarah, Pengertian, Fungsi, Motif, Gambar Bahan untuk Menenun Bahan yang di gunakan untuk menenun ada beragam. Berikut ini kita akan membahas Bahan untuk menenun dan fungsinya sebagai apa 1. Kapas Kapas adalah bahan yang peling utama atau bahan dasar untuk membuat kain tenun. Kapas yang nantinya akan di jadikan benang setelah di proses. Kapas dihasilkan dari tanaman kapas yang hidup di cuaca tropis di Indonesia. Tumbuhan kapas dapat di ambil seratnya. Serat itu akan di jemur dan di pisahkan dari biji-biji menggunakan alat yang di sebut golong. Kemudian kapas di lembutkan agar menggumpal pada saat di pintal menjadi benang. Kapas menghasilkan benang kaun. 2. Kepompong Ulat Sutera Kepompong sutra akan menghasilkan benang sutra dan benang emas. Benang ini sangat lembut dan tergolong mahal harganya karena di hasilkan dari ulat sutra. Kain songket menggunakan bahan dasar benang sutera atau benang emas. 3. Lilin Sarang Lebah Lilin sarang lebih di gunakan untuk memisahkan antar benang-benang. Banyaknya benang akan sutit jika menggumpal jadi satu. Akan lebih mudah jika menggunakan lilin sarang lebih yang bertugas memisahkan sehingga bisa tersusun rapi berjejer. KAIN TENUN SIAK RIAUSejarah, Jenis, Motif, Fungsi, Gambar 4. Akar Serai Wangi Akar serai wangi digunakan sebagai pengawet benang. Pengawet masih menggunakan bahan yang alami misalnya akar serai wangi ini. Kualitas benang jika menggunakan pengawet akar serangi sangat bagus dan tahan lama. Bahan Pewarna Pewarna yang bagus adalah pewarna yang keluar alami. Banyak penenun yang menggunakan pewarna alami sehingga hasilnya sangat indah warnanya. Berikut ini adalah warna-warna alami yang di gunakan Merah = Mengkudu, Kulit Pohon Angsana, Kulit Pohon jati, Buah Manggis, dan Kesumba Hijau = Daun pandan, daun mangga, daun rumput putri malu Kuning = Kunyit, Bunga Tembelekan, Bunga Matahari Hitam = Tumbuhan Tatum, Jambu Mete, Buah Pinang Biru = Bunga Telang, Daun Nila Cokelat = Kulit Mengkudu, Buah Pinang, Buah Mundu Bahan-bahan di atas adalah pewarna alami yang di gunakan untuk pewarnaan pada benang. Bahan tersebut di tumbuh halus kemudian di beri air sedikit saja dan di saring di ambil hanya sarinya. Setelah itu benang yang akan di berikan warna di celupkan dan di rendam selama 24 jam hingga warna meresap. Jika ingin mendapatkan warna yang sangat terang maka di lakukan pengulangan hingga mendapatkan warna yang di inginkan. Pewarnaan Pewarnaan benang di lakukan dengan merendam benang dengan sari warna alami yang sudah di jalaskan di atas. Supaya benang tahan lama pada saat proses pewarnaan di campurkan dengan kapur sirih. Kapur sirih dapat mengawetkan kain walaupun sudah di pakai beberapa kali kain akan tetap bagus. SONGKET BALI Sejarah, Motif, Jenis, Fungsi, Gambar Gambar di atas adalah Alat Tenun Bukan Mesin ATBM seperti namanya, alat ini bukan mesin. Alat ini di gunakan untuk mempermudah dalam proses penenunan. Terbuat dari kayu yang di desain sedemikian rupa untuk memudahkan si penenun. Penenun harus duduk dengan kaki selonjoran sejajar je depan. Dengan alat ini penenun dapat mudah menyusun benang-benang lungsi kemudian benang lain akan di selip-selipkan hingga membentuk sebuah pola dan motif. Dibawah ini adalah nama dan fungsi alat yang terdapat pada ATBM antara lain sekoci, untuk menaruh benang pakan, tempat benang kelos, untuk menaruh benang kelos saat proses pengebooman, Sisir silang/sisir hani, untuk mengatur dan menyusun helaian benang, Kelos, untuk menggulung helaian benang, Penamplikan, untuk membentangkan benang, Pemalpalan, untuk menggulung benang pakan dan merapikan susunan helaian benang pakan yang sudah dicatri, Undar, untuk membentangkan benang agar mudah dipindahkan ke dalam ulakan Pengeredegan/pengehengan, untuk menggulung benang ke dalam ulakan, Pemaletan, untuk menggulung benang pakan. Tahap ini baru bahan dan alat yang perlu di siapkan untuk menenun masih ada lanjutannya loh, silahkan klik link yang sudah kami sediakan di bawah ini Baca Juga KAIN SONGKET PALEMBANGSejarah, Jenis, Fungsi, Gambar, Ciri-Ciri KAIN TRADISIONAL 33 provinsi, Sejarah, Nama, Gambar & Makna SONGKET SAMBAS KALBAR Sejarah, Jenis, Motif, Fungsi, Gambar Terima kasih banyak yaa sudah membaca artikel kami. Semoga kalian mendapatkan apa yang kalian cari pada artikel ini. Salam hangat dari penulis Jika artikel kami sangat membantu kalian kami merasa senang sekali. Mari kita lebih giat lagi belajar agar kita mendapatkan apa yang kita mau. Terdapat kolom komentar di bawah, kalian dapat bertanya, memberi respon terkait artikel ini, dan bisa juga memberikan saran bagi penulis kami. Thank you so much, see you next artikel. “Sertakan Allah atas segala urusan mu”
Iniberarti kain flanel lebih tua dari kain tenun ataupun kain rajut. Awetan kain flanel juga ditemukan di Siberia pada tahun 600 M. Penggunaan kain flanel sendiri sudah ada sejak abad 17 sampai 20. Bahan dan Alat. Kain flanel warna pink, putih, hitam; Dakron untuk isian; Gunting; Asah Kreativitas dengan Mempelajari Cara Membuat Bunga Pengertian dan jenis kain tenun - Negara Indonesia memiliki ribuan pelaku kerajinan kain dan tenun yang tersebar di berbagai pulau, bahkan desa. Karya mereka sangatlah indah. Setiap daerah memiliki jenis motif dan corak tersendiri yang dipengaruhi oleh kondisi alam, kepercayaan serta budaya. Dahulu kain-kain tenun ini menjadi busana tradisional dan dapat dijadikan sebagai alat tukar dalam perdagangan. Saat ini kain-kain tersebut menjadi suatu ciri khas dan kebanggaan suatu jenis kain tenun dengan corak, bahan dasar, warna menyesuaikan dengan budaya dan filosofi hidup suatu suku. Merupakan tugas tersendiri bagi generasi penerus untuk melestarikan dan mengembangkan budaya tersebut. Teknik pembuatan kain tenun di setiap daerah dapat dikembangkan melalui kemajuan teknologi serta pemasarannya dan promosinya pun dapat dilakukan melalui media internet. Di artikel ini kami akan membahas mengenai kain tenun berupa pengertian, jenis, prinsip pembuatan serta sejarah singkatnya. Berikut ulasannya Daftar isi 1 Pengertian Kain Tenun 2 Sejarah Kain Tenun 3 Prinsip Pembuatan Kain Tenun 4 Jenis Kain Tenun 5 Penutup Pengertian Kain TenunPenenunan merupakan proses utama yang mengubah benang pintal baik alami ataupun buatan menjadi kain untuk kemudian diproses menjadi barang jadi. Sedangkan kain tenun sendiri memiliki pengertian hasil kerajinan manusia di atas bahan kain yang terbuat dari benang, serat kayu, kapas, sutra dan lain-lain dengan cara memasukkan pakan secara melintang pada lungsi, yakni jajaran benang yang terpasang membujur. Sejarah Kain TenunKerajinan kain tenun yang kita kenal saat ini sudah ada dari zaman prasejarah, yang dikembangkan oleh masyarakat di belahan dunia. Budaya tenun kuno berasal dari daerah Asia Timur, India, dan Asia Barat, yang kemudian kebudayaan bertenun ini menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia kerajinan tenun telah ada sejak beberapa abad sebelum masehi yang diperkirakan kurang lebih tahun yang lalu. Pada awalnya nenek moyang kita menggunakan serat kayu, daun-daunan dengan membentuk anyaman yang digunakan sebagai wadah barang. Pengetahuan menenun kemudian berkembang sesuai dengan budaya, kepercayaan, lingkungan serta sistem organisasi yang dianut. Motif tenun yang ada di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan luar seperti halnya negara India, Arab dan tahun 1911 terjadi revolusi pembuatan kain tradisional. Pada masa ini dikenal alat tenun bukan mesin ATBM. Alat ini terbuat dari kayu, di mana digunakan torak-torak yang dihubungkan dengan tali, sehingga apabila salah satu alat tenun digerakkan, maka alat lainnya akan bergerak. Alat ini hanya dapat membuat kain-kain sederhana seperti kain polos, lurik, ikat, dan lain sebagainya. Prinsip Pembuatan Kain TenunJika kita mengamati secara seksama kain tenun, maka akan terlihat bahwa kain tersebut terdiri dari benang-benang yang berjajar dan searah dengan pinggir kain. Benang yang sejajar dengan pinggir kain tersebut dinamakan sebagai benang lusi, sedangkan benang yang melintang disebut sebagai benang pakan. Benang ini menyilang satu dengan yang lainnya. Karena menyilangnya antara benang lusi dan benang pakan tersebut, maka dapat dihasilkan kain tenun. Adapun prinsip penyilangan benang lusi dengan benang pakan atau menenun terdiri dari tiga langkah Pembukaan mulut lusi, yaitu proses menaikkan atau menurunkan sebagian benang benang pakan. Yaitu proses memasukkan benang pakan ke dalam mulut benang pakan, yaitu proses merapatkan benang pakan Jenis Kain TenunJenis kain tradisi Indonesia pada umumnya dibedakan menurut cara membuatnya. Kain tenun sendiri memiliki beberapa jenis yang dapat kita temui di berbagai propinsi di Indonesia. Adapun jenis kain tenun diantaranya A. Kain Tenun IkatMerupakan kain yang ragam hias atau motifnya diperoleh dengan cara mengikat benang di tempat-tempat tertentu sebelum dicelup atau ditenun. Dengan demikian bagian benang yang tidak terikat tidak terkena zat warna sehingga setelah ikatan dibuka benang tetap pada warna aslinya. Teknik pembuatan tenun ikat dibagi menjadi 3 golongan, diantaranya Tenun ikat pakan, tenun ikat lusi, kain tenun ikat lusi dan Kain tenun yang kedua adalah songket. Dilakukan dengan menambahkan benang pakan dari perak, emas atau sutera di atas struktur kain dasar yang sudah ada. Songket dengan benang emas yang terkenal berasal dari Palembang, tetapi juga dikerjakan suku Melayu di Aceh, Minangkabau, Ria dan juga pesisir Kalimantan Barat. Songket juga dikerjakan suku Bugis, Makasar, Bali, dan Sasak, di Donggala Sulawesi Tengah. Beberapa jenis kain songket adalah sebagai berikut Songket lepus Adalah songket yang bermotif benang emas menutupi hampir seluruh bagian tawur Adalah songket yang motifnya tidak menutupi seluruh bagian permukaan kain tetapi berkelompok-kelompok yang letaknya tetes mender Motif ada pada ujung pangkal dan pinggir kainSongket bungopacik Sebagain besar motif dari emas diganti dengan benang kapas putih sehingga anyaman benang emasnya tidak banyak lagi dan hanya sebagai selingan,Songket kombinasi Merupakan kombinasi dari beberapa jenis songket di limar Motifnya tidak berasal dari benang-benang tambahan seperti songket lainnya, melainkan berasal dari benang pakan dan lusi yang dicelup di bagian-bagian tertentu sebelum Kain Tenun Pandai SikekMasyarakat Pandai Sikek telah lama mengenal kerajinan tenun. Bagi masyarakat Pandai Sikek kerajinan tenunan merupakan warisan leluhur dan sampai sekarang masih dijaga keberadaannya. Masyarakat Pandai Sikek menyebut tenunan dengan istilah sebuah kerajinan tangan yang menggunakan bahan-bahan seperti benang, katun, benang emas, yang ditenun dengan tangan di atas alat yang bernama panta sehingga menjadi kain. Kain tenun ini biasanya digunakan pada saat upacara-upacara adat seperti pernikahan dan memiliki motif tertentu yang penggunaannya disesuaikan dengan Kain Tenun Ikat TrosoKain tenun ini berasal dari daerah Jepara, Jawa Tengah. Di desa yang bernama desa Troso inilah kerajinan tenun Troso dihasilkan, terutama tenun ikat. Oleh karena itu tenun ini diberi nama tenun Traso, karena tenun ini berasal dari daerah yang bernama Desa Troso. Tenun ikat troso mempunyai corak yang berbeda dengan tenun-tenun lainnya seperti dengan corak tenun Bali, tenun Lombok, tenun Asmat, tenun Toraja, dan lain-lainnya. 3. Tenun Songket PalembangDari Sumatera, Palembang juga memiliki kain khas tradisional yakni songket Palembang. Tenun songket Palembang memiliki beberapa motif tertentu seperti lepus, pulir biru, bungo cino, dan lain-lain. Tenun songket Palembang mempunyai keistimewaan yang membedakan dengan songkat lainnya yaitu tenun ini terbuat dari kombinasi benang sutera dan benang emas yang ditenun dengan cita rasa seni yang Tenun Songket SilunglangTenun Songket Silungkang biasanya dibuat dengan menggunakan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan, caranya dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsi. Tenun ini memiliki berbagai motif diantaranya lepus, jando beraes, tretes midar, pulir biru, kembang suku hijau, bunga cino, bunga pacik, dan lain-lain. Tahap pembuatan tenun ini pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu menenun kain dasar dengan bentuk rata atau polos, tahap berikutnya dengan cara menghias tenun dengan menggunakan benang pakan atau sering disebut dengan mlay weaving Tenun Nusa TenggaraPembuatan kain tenun sudah dikenal lama di Nusa Tenggara. Kain tenun Nusa Tenggara memiliki ciri-ciri yang khas yaitu kainnya tebal dan pembuatannya lama sehingga tenun Nusa Tenggara cenderung mahal harganya. Serta tidak dapat digunakan sebagai pakaian sehari-hari melainkan hanya untuk digunakan pada acara- acara tertentu seperti upacara adat, perkawinan, upacara keagamaan, dan Kain UlosMerupakan kain tenun tradisional khas Batak. Bagi masyarakat Batak kerajinan tenun merupakan warisan secara turun temurun. Ulos memiliki berbagai macam jenis, ukuran, dan tujuan pemakainya. Macam-macam jenis itu antara lain seperti ulos tenun sadum, pinussan, mangiring, bintang maratur, sirara, sitoluntulo, bolean, jeumbat, si bolong, suri-suri, tum-tuman, ragi hotang, ragi pangko, runjat, djobit, simarindjamisi, ragi, dan Tenun AlorKerajinan tenun sudah dikenal sejak lama khususnya di Alor dan terbagi menjadi lima daerah basis tenun serta masing masing daerah mempunyai ciri khas. Pembagian daerah ini berdasarkan pada warna dan motif tenun. Kelima basis daerah tenunan itu adalah Kui, Batu Lolong, Kolana, Baranusa, dan Alor. Masing- masing daerah mempunyai ciri khas tenunan yang berbeda seperti berikut ini. Daerah Kolana, Kui, dan Batu lolong terkendal dengan tenun songket. Ternate, Pulau Buaya, Baranusa, Koli, Jahi, dan Alor Kecil terkenal dengan tenun ikat, yang masing-masing daerah memiliki warna dan motif Tenun ATBMTenun ATBM yang dikenal dengan istilah alat tenun bukan mesin, dimanfaatkan sębagai dekorasi rumah. Tenun ATBM ini mempunyai ciri khas yang menarik, yaitu tenun ini dikombinasikan lukisan dengan rangkaian tali, kancing batok kelapa, tarsel, dan lain sebagainya. PenutupItulah sedikit pembahasan mengenai kain tenun dan jenisnya yang admin rangkum dari berbagai sumber. Kita sudah sepantasnya bangga dengan hasil karya budaya bangsa kita sendiri dengan melestarikan dan mengembangkannya, agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. . 368 121 100 60 188 161 362 251

alat bahan dan cara membuat kain tenun